Print

The Impact of ESG on the Performance of the Financial Services Industry

  • 27 Januari 2022
  • Lintas Sektor
  • Online

Teaser
Latar belakang
  • Kesadaran para pelaku bisnis dunia dalam menjalankan praktik dan menerapkan kegiatan operasional untuk lebih mendukung kelestarian lingkungan, ramah lingkungan, dan dampak positif pada kegiatan sosial dalam dua dekade ini mengalami peningkatan. Kegiatan bisnis tidak hanya berorientasi kepada keuntungan ekonomi yang besar semata, namun lebih memperhatikan aspek kerusakan lingkungan. Salah satu penyebab kerusakan lingkungan yang terjadi karena pemanfaatan sumber daya yang dilakukan tidak sesuai dan tidak mengikuti aturan atau norma yang berlaku, sehingga berdampak terhadap konflik sosial. Selama ini penilaian kinerja perusahaan hanya dilihat dari seberapa besar profit yang mereka peroleh.
  • Pada awalnya, terdapat pandangan oleh para investor bahwa manfaat ESG (Enviromental, Social, and Governance) tidak terlalu penting dan biaya yang dikeluarkan terlalu tinggi. Namun begitu, dalam beberapa tahun terakhir muncul tren baru di kalangan para investor bahwa dalam mengukur kinerja perusahaan harus mempertimbangkan faktor ESG. Sebagian besar bukti empiris membuktikan bahwa emiten yang “baik” akan memiliki nilai ESG yang tinggi. Artinya, ESG berbanding lurus dengan tingkat keuntungan investasi dan rasio profitabilitas perusahaan. Di samping itu, penilaian enviromental performance sebuah perusahaan akan berpengaruh signifikan secara positif terhadap nilai perusahaan (Eccles et al., 2012). Oleh karena itu, perusahaan berlabel ESG/SRI (Sustainable and Responsible Investment) lebih mampu untuk memperoleh tingkat pengembalian investasi (RoE) lebih tinggi dan terus bertumbuh dari waktu ke waktu secara berkelanjutan (Hassel, 2013).
  • Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dibutuhkan berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kinerja IJK di Indonesia melalui implementasi Environmental, Social and Governance (ESG) secara terencana, terukur, dan berkelanjutan.
Objektif

1. Memberikan pemahaman mengenai ESG di Industri Jasa Keuangan di Indonesia; 

2. Meningkatkan awareness mengenai dampak pentingnya implementasi ESG; dan 

3. Meningkatkan pengetahuan mengenai langkah implementasi ESG oleh Industri Jasa Keuangan di Indonesia. 

Peserta
Pimpinan dan Pegawai OJK, Perwakilan Industri Jasa Keuangan, Akademisi dan Masyarakat Umum / OJK Leaders and Employees, Representatives of the Financial Services Industry, Academics and the General Public
Pembicara
  • Arifin Rudiyanto (Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Bappenas)
  • Clarisse Simonek (Co-Founder WeESG)
  • Enrico Hariantoro (Kepala Grup Kebijakan Sektor Jasa Keuangan Terintegrasi OJK)