Unduh : Guidance on Digital Identity.pdf
Pada laman resminya, FATF telah merilis dokumen Guidance on Digital ID. Adanya pedoman atas Digital ID ini dilatabelakangi oleh cepatnya pertumbuhan transaksi keuangan berbasis digital.
Pada sektor jasa keuangan, mengenali nasabah/customer merupakan hal yang sangat penting untuk memastikan bahwa dana yang ditransaksikan tidak berasal dari tindak pidana kejahatan atau tidak diperuntukan untuk pendanaan terorisme. Saat ini, sektor jasa keuangan terus berkembang dengan cepat termasuk perkembangan transaksi keuangan yang kini telah berkembang transaksi keuangan berbasis digital yang beriringan dengan perkembangan Digital ID.
Digital ID yang andal dapat mempermudah, dan meningkatkan keamanan, serta mengurangi biaya untuk mengidentifikasi dan memverifkasi individu pada sektor jasa keuangan. Hal ini juga dapat membantu pemenuhan persyaratan pemantauan transaksi dan meminimalkan kelemahan dalam tindakan pengendalian yang dilakukan oleh manusia. Bagi FATF, pertumbuhan transaksi keuangan digital ini memerlukan pemahaman yang lebih baik atas bagaimana seorang individu teridentifikasi dan terverifikasi dengan baik pada layanan jasa keuangan digital. Namun demikian, pada konteks digital, metode verifikasi tradisional tidak dapat diterapkan dengan maksimal.
Untuk menentukan apakah Digital ID ini dapat digunakan dengan baik, maka pemerintah termasuk Lembaga Pengawas dan Pengatur (LPP), Penyedia Jasa Keuangan (PJK), dan lembaga terkait lainya perlu untuk:
- Memahami assurance level teknologi, arsitektur, dan tata kelola sistem Digital ID
- Dengan mempertimbangkan assurance level, menentukan apakah apakah Digital ID dapat diandalkan secara tepat dan independen, mengingat potensi risiko untuk dimanfaatkan dalam rangka transaksi keuangan yang tidak sah (illicit finance)
Sehingga FATF telah mengembangkan pedoman yang dapat membantu pemerintah termasuk LPP, PJK, dan lembaga terkait lainya untuk menentukan bagaimana Digital ID dapat digunakan untuk memenuhi elemen-elemen yang diperlukan pada proses Customer Due Diligence (CDD) sesuai dengan Rekomendasi FATF No.10. Pemahaman tentang cara kerja sistem ID digital sangat penting untuk menerapkan pendekatan berbasis risiko yang direkomendasikan dalam pedoman ini. Adapun isi dari dokumen Guidance on Digital ID adalah sebagai berikut:
- Bagian pertama adalah pembukaan yang berisikan pemahaman terntang Digital ID
- Bagian kedua berisikan rangkuman secara singkat fitur utama dari sistem Digital ID
- Bagian ketiga berisikan rangkuman requirement FATF utama termasuk persyaratan untuk mengidentifikasi dan memverifikasi identitas nasabah menggunakan sumber dokumen, data, atau informasi yang 'dapat diandalkan, dan independen (Rekomendasi 10 (a)).
- Bagian keempat menjelaskan berbagai keuntungan menggunakan sistem Digital ID, serta risiko yang ditimbulkannya terkait penerapan program APU PPT serta isu terkait lainnya.
- Bagian kelima menjelaskan bagaimana memanfaatkan frameworks dan standar Digital ID assurance untuk menilai keandalan dan independensi dalam proses CDD dengan pendekatan berbasis risiko.
- Dokumen juga dilengkapi dengan lampiran yang berisikan:
- Deskripsi dari sistem Digital ID dasar dan pihak yang terlibat didalamnya
- Studi kasus
- Prinsip-prinsip identifikasi untuk pengembangan berkelanjutan
- Badan pengaturan Framework dan standar teknis Digital ID assurance.
- Gambaran umum framework dan standar teknis Digital ID assurance di Amerika Serikat dan Uni Eropa
Sumber: https://www.fatf-gafi.org/publications/fatfrecommendations/documents/digital-identity-guidance.html