SP-15/HM/OJK/X/2025
SIARAN PERS
KOMITMEN OJK TINGKATKAN INKLUSI KEUANGAN DUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
OJK DIY Gelar Puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) Tahun 2025
Yogyakarta, 19 Oktober 2025. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama seluruh pemangku kepentingan terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan sebagai upaya mendorong pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Akses keuangan merupakan hak dasar bagi seluruh masyarakat dan memiliki peran penting dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat. Menurut World Bank, inklusi atau akses keuangan adalah faktor pendukung utama untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan,'' kata Kepala OJK DIY Eko Yunianto dalam Puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) dengan tema “Inklusi Keuangan Untuk Semua, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju", di Mal Galeria, Kota Yogyakarta, Sabtu (18/10).
| 
|
|
Eko Yunianto juga menyampaikan capaian nasional Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) DIY yang meraih TPAKD Award 2025 sebagai TPAKD Terbaik tingkat Provinsi Wilayah Jawa–Bali.
“Kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah Daerah, Bank Indonesia, seluruh PUJK, TPAKD, institusi pendidikan, pelaku UMKM, komunitas, serta rekan media yang telah berkolaborasi, sehingga TPAKD Provinsi DIY meraih predikat terbaik tingkat Provinsi Wilayah Jawa–Bali yang merupakan sebuah pengakuan atas konsistensi, inovasi, dan kolaborasi yang terus dijaga,'' kata Eko.
Eko menambahkan, hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 menunjukkan bahwa 80,51 persen masyarakat Indonesia telah menggunakan produk dan layanan jasa keuangan formal, meningkat 5,49 persen dibandingkan tahun 2024 sebesar 75,02 persen.
Peningkatan ini mencerminkan semakin luasnya jangkauan layanan keuangan formal di masyarakat. Ke depan, OJK akan terus memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendorong percepatan pencapaian target inklusi keuangan nasional.
Sementara itu Sekretaris Daerah Pemerintah DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti, menyambut baik dan apresiasi atas kegiatan Bulan Inklusi Keuangan 2025.
“Saya mengapresiasi kegiatan BIK 2025 dan kegiatan ini memiliki arti yang sangat penting dalam meningkatkan kesadaran dan akses masyarakat terhadap layanan keuangan formal. Melalui kegiatan ini, masyarakat semakin memahami pentingnya pengelolaan keuangan yang bijak dan menjadi lebih berdaya secara finansial,'' kata Ni Made.
Deputi Perwakilan Bank Indonesia Yogyakarta, Hermanto, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya Bulan Inklusi Keuangan dan menekankan pentingnya perlindungan konsumen di sektor jasa keuangan.
“Kami menyampaikan apresiasi kepada OJK atas terselengaranya BIK yang mendorong perluasan keuangan, tetapi juga memperkuat kesadaran akan pentingnya perlindungan konsumen di tengah perkembangan digital yang semakin meningkat agar masyrakat terhindar dari risiko kejahatan digital," kata Hermanto.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Ketua FKIJK DIY Santoso Rohmad, Jajaran Pimpinan di Pemerintah Daerah DIY serta Ketua Pimpinan LJK dan Asosiasi Lembaga Jasa Keuangan di wilayah DIY.
Acara Puncak BIK 2025 dimeriahkan dengan talkshow edukatif seputar keuangan dan berbagai perlombaan antara lain Sobat ALIKA (Agen Literasi dan Inklusi Keuangan) dan Stand Up Comedy, penyerahan simbolis penyerahan Inklusi Keuangan serta terdapat Booth dari Lembaga Jasa Keuangan yang berlangsung dari tanggal 18-19 Oktober 2025 di Mal Galeria.
Selanjutnya capaian inklusi pada rangkaian BIK 2025 di sepanjang bulan September s.d Oktober 2025 di DIY, yaitu:
- Kredit/pembiayaan tercatat 10.176 debitur dengan nilai Rp996,90 miliar yang terdiri dari KUR: 2.149 debitur (Rp120,08 miliar), KPMR: 244 (Rp2,64 miliar), KPR: 69 (Rp25,18 miliar), dan kredit lainnya 7.714 (Rp849,00 miliar).
- Pada sisi penghimpunan dana (DPK), pembukaan rekening Tabungan SimPel mencapai 28.524 rekening dengan saldo Rp91,34 miliar sedangkan rekening tabungan selain SimPel sebanyak 49.325 rekening dengan saldo Rp199,00 miliar.
- Perluasan akses layanan melalui Laku Pandai menghasilkan 158 agen/outlet baru dan 130 rekening baru yang dibuka melalui kanal tersebut.
- Program literasi keuangan, program Bank Goes to School (BGTS) menjangkau 695 sekolah dengan 45.401 pelajar, sementara kegiatan edukasi keuangan kepada masyarakat umum terlaksana 74 kegiatan dengan 13.353 peserta. Untuk program edukasi pasar modal juga menjangkau 4.235 peserta.
- Sektor Pasar Modal, tercatat 14.255 SID saham dengan total nilai investasi Rp5,34 triliun serta 4.808 SID reksa dana dengan total nilai investasi Rp1,43 triliun.
- Dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia, jumlah Polis Baru sebanyak 445 dengan total premi baru Rp26,94 miliar.
- Capaian inklusi PT Pegadaian, jumlah rekening Tabungan Emas sebanyak 205.694 rekening, dengan total tabungan emas sebanyak 891.078 gram, KUR Syariah: 104 rekening dengan total pembiayaan sebesar Rp1,44 miliar.
OJK akan terus memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan pemerintah daerah, regulator, lembaga jasa keuangan, serta seluruh pemangku kepentingan untuk memperluas akses keuangan masyarakat, meningkatkan pemahaman terhadap produk dan layanan keuangan, serta mendorong penggunaan layanan keuangan formal secara optimal.
***
Informasi lebih lanjut:
Kepala OJK Daerah Istimewa Yogyakarta Eko Yunianto
Telp. (0274) 460 5790