Sign In

Siaran Pers KOJK Provinsi Jawa Tengah: Sektor Jasa Keuangan di Jawa Tengah Stabil dan Terjaga

 Siaran Pers KOJK Provinsi Jawa Tengah: Sektor Jasa Keuangan di Jawa Tengah Stabil dan Terjaga

September 30, 2025
Click here to insert a picture from SharePoint.
   

 

SP-20/KO.13/2025

​​​​​SIARAN PERS

SEKTOR JASA KEUANGAN DI JAWA TENGAH STABIL DAN TERJAGA

 

Semarang, 30 September 2025.  Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Jawa Tengah menilai kondisi sektor jasa keuangan di Provinsi Jawa Tengah per Juli 2025 dalam kondisi stabil didukung dengan likuiditas yang memadai dan tingkat risiko yang terjaga.

Perkembangan Perbankan di Jawa Tengah per Juli 2025


​

Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 1,78 persen (yoy) menjadi sebesar Rp469,23 triliun dan kredit tumbuh 1,44 persen (yoy) menjadi sebesar Rp420,96 triliun, sedangkan Aset Perbankan di Jawa Tengah terkontraksi sebesar -0,09 persen (yoy) atau menjadi sebesar Rp579,51 triliun.

Perkembangan Kinerja Bank Umum di Jawa Tengah per Juli 2025

​​​

​
​​​

Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Umum di Jawa Tengah tercatat tumbuh sebesar Rp429,68 triliun atau tumbuh 1,85 persen (yoy) dan total Kredit Bank Umum di Jawa Tengah mencapai Rp383,13 triliun naik sebesar 1,70 persen (yoy). Adapun Aset Bank Umum di Jawa Tengah terkontraksi sebesar -0,16 persen (yoy) atau menjadi sebesar Rp528,42 triliun.

Kinerja intermediasi Bank Umum di Jawa Tengah terjaga dengan total Loan to Deposit Ratio (LDR) 89,17 persen sehingga bank umum di Jawa Tengah masih mampu menyalurkan kredit dan memenuhi kebutuhan masyarakat.

Untuk menjaga tingkat NPL, OJK terus melakukan pengawasan secara intensif kepada bank dan memerintahkan bank untuk membentuk Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) yang memadai sesuai ketentuan yang berlaku.

Perkembangan Kinerja BPR/S di Jawa Tengah per Juli 2025

​​
​

Perkembangan BPR/S di Jawa Tengah mencatatkan kinerja yang positif dengan pertumbuhan aset sebesar 0,69 persen (yoy) yang diikuti dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) BPR/S di Jawa Tengah yang tercatat tumbuh sebesar 1,04 persen (yoy) sebesar Rp39,55 triliun dengan total Kredit BPR/S di Jawa Tengah mencapai Rp37,83 triliun.​

Perkembangan Kinerja Perbankan Syariah di Jawa Tengah per Juli 2025

​​
​

Kinerja Perbankan Syariah di Jawa Tengah juga mencatatkan pertumbuhan yang positif dilihat dari pertumbuhan aset sebesar 10,90 persen (yoy) yang diikuti dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tumbuh sebesar 10,45 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp38,63 triliun. Adapun pembiayaan yang disalurkan tumbuh sebesar 10,82 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp34,49 triliun dengan rasio NPF sebesar 5,04 persen yang menyumbang 6,87 persen dari total nominal NPL perbankan di Jawa Tengah.

Perkembangan Kinerja Industri Jasa Keuangan – Industri Keuangan Non-Bank (IKNB), data per Juli 2025


​

​
​
​
​
​​
​

Pada sektor IKNB, per Juli 2025, Perusahaan Pembiayaan di Jawa Tengah mencatatkan nilai piutang pembiayaan tumbuh sebesar 2,26 persen (yoy) mencapai Rp33,78 triliun dengan NPF sebesar 3,16 persen. Sementara itu, modal ventura di Jawa Tengah mengalami kenaikan penyaluran sebesar 4,54 persen yoy dengan total nominal sebesar Rp1,08 triliun. Sedangkan aset Dana Pensiun di Jawa Tengah tercatat tumbuh sebesar 4,54 persen (yoy) mencapai Rp7,07 triliun, sejalan dengan tingginya tingkat angkatan kerja di Jawa Tengah.

Kemudian dari Fintech Peer to Peer (P2P) Lending mencatatkan penyaluran kredit yang tumbuh sebesar 29,44 persen (yoy) mencapai Rp7,03 triliun dengan tingkat wanprestasi (TWP 90) sebesar 2,65 persen. Hal ini didukung oleh kemudahan masyarakat dalam mengakses pendanaan dari Fintech Peer to Peer (P2P) Lending.

Sementara itu, Perusahaan Penjaminan di Jawa Tengah posisi bulan Juli 2025 mencatatkan peningkatan aset sebesar 36,23 persen (yoy) menjadi sebesar Rp673 miliar dengan pinjaman yang disalurkan sebesar Rp2,547 triliun.

Selanjutnya pada sektor Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Posisi Triwulan I 2025 mencatatkan jumlah entitas di Jawa Tengah sebanyak 102 entitas, dengan jumlah pinjaman yang diberikan sebesar Rp568 milliar atau tumbuh sebesar 20,72 persen (ytd). Adapun Jumlah Aset LKM di Jawa Tengah sebesar Rp702 milliar.

Perkembangan Kinerja Industri Jasa Keuangan - Sektor Pasar Modal, data per Juli 2025

​​​

​

Transaksi Pasar Modal di Jawa Tengah didominasi oleh investor individu dengan jumlah SID Reksadana mencapai 1.708.254 investor pada Juli 2025 meningkat 15,08 persen (yoy) dengan total nilai transaksi Rp20,467 triliun. Sementara itu jumlah SID saham sebesar 876.573 investor yang meningkat sebesar 27,16 persen (yoy) dan SID SBN sebesar 107.942 investor dan meningkat sebesar 17,40 persen (yoy).

Perkembangan Edukasi dan Pelindungan Konsumen

Sampai dengan 31 Agustus 2025, OJK Provinsi Jawa Tengah menerima pengaduan yang masuk melalui Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) sebanyak 2.120 pengaduan. Berdasarkan jenis aduan terbanyak adalah sektor Perbankan sebanyak 1.333 pengaduan, Fintech Legal sebanyak 398 pengaduan, Pembiayaan sebanyak 291 pengaduan, Asuransi sebanyak 45 pengaduan, LJK lainnya sebanyak 18 pengaduan dan Non LJK 35 pengaduan.

Untuk menurunkan jumlah pengaduan, OJK Provinsi Jawa Tengah terus melaksanakan kegiatan edukasi secara masif kepada masyarakat, sampai dengan 31 Agustus 2025 telah dilaksanakan sebanyak 258 kegiatan edukasi kepada masyarakat termasuk petani, pelajar, mahasiswa, profesional dan pelaku UMKM dengan diikuti oleh sebanyak 71.739 orang sebagai peserta.

 

***

Informasi lebih lanjut

Kepala OJK Provinsi Jawa Tengah – Hidayat Prabowo

Telp. (024) 8600 3000




Artikel Lain

Otoritas Jasa Keuangan

Gedung Sumitro Djojohadikusumo
Jalan Lapangan Banteng Timur 2-4 Jakarta 10710 Indonesia

Hubungi Kami

(021) 2960 0000
157
humas@ojk.go.id
081 157 157 157

Artikel GPR

Copyright Otoritas Jasa Keuangan 2024 | Peta Situs | Syarat dan Kondisi