SP-14/KO.13/2025
SIARAN PERS
TINGKATKAN LITERASI KEUANGAN, OJK PROVINSI JAWA TENGAH
GELAR SOSIALISASI ALTERNATIF PENDANAAN UMKM DAN
PUNCAK BULAN LITERASI KEUANGAN
Semarang, 22 Agustus 2025, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Tengah berkomitmen untuk terus memperluas akses keuangan bagi masyarakat, khususnya pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), demikian disampaikan Kepala OJK Provinsi Jawa Tengah, Hidayat Prabowo dalam sambutannya pada Sosialisasi Alternatif Pendanaan UMKM bertempat di Kantor OJK Provinsi Jawa Tengah, Rabu (20/8).
Lanjutnya, UMKM adalah tulang punggung perekonomian Indonesia dengan kontribusi lebih dari 60 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap hampir 97 persen tenaga kerja. Kehadiran alternatif pembiayaan bagi UMKM melalui Securities Crowdfunding (SCF) diharapkan menjadi jembatan antara UMKM dan investor, sekaligus memperluas inklusi keuangan di Indonesia.
“OJK sebagai regulator akan terus mendorong terciptanya ekosistem pembiayaan yang sehat, inovatif, dan berkelanjutan serta memperkuat aspek pelindungan konsumen. OJK juga akan terus berupaya menghadirkan instrumen inovatif agar UMKM tumbuh lebih kuat, mandiri dan berkontribusi bagi kesejahteraan bangsa," kata Hidayat.
| 
|
Kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi dan sinergi antara OJK Provinsi Jawa Tengah dengan Dinas Koperasi dan UKM Jawa Tengah, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah, serta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Tengah. Kegiatan dilaksanakan secara hybrid, 150 pelaku UMKM hadir secara luring dan peserta lainnya secara daring.
Narasumber kegiatan berasal dari Direktur Perizinan Perorangan, Profesi Penunjang, dan Lembaga Penunjang Pasar Modal OJK Muhamad Adi Wijoyo dan Bendahara Umum Asosiasi Layanan Urun Dana Indonesia (ALUDI) Yandhi Surya.
Muhammad Adi Wijoyo menyampaikan layanan urun dana bertujuan untuk memperluas akses pembiayaan bagi UMKM untuk tumbuh berkembang, khususnya melalui sektor pasar modal. OJK juga memberikan kepastian hukum bagi kegiatan urun dana berbasis teknologi informasi dengan diterbitkannya Peraturan OJK (POJK) 17/2025 tentang Penawaran Efek melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi Informasi. Sehingga, diharapkan instrumen keuangan ini dapat membantu mengembangkan usaha pelaku UMKM serta terwujudnya pertumbuhan ekonomi di daerah dan nasional.
Yandhi Surya menyampaikan terdapat kisah sukses yang dialami oleh penerbit layanan urun dana, salah satunya penerbit di Jawa Tengah. “Penerbit dapat mengambil kesempatan produksi dan ekspansi dengan pendanaan, membangun kepercayaan dan reputasi di mata publik dan investor serta memberikan dampak ke ekonomi Indonesia seperti penyerapan tenaga kerja dan rantai pasokan" ujar Yandhi.
Puncak Bulan Literasi Keuangan 2025
Selain melakukan sosialisasi SCF bagi pelaku UMKM, OJK Provinsi Jawa Tengah juga menyelenggarakan Puncak Bulan Literasi Keuangan 2025 dengan tema “Kolaborasi Ilmu & Kreativitas: Membangun Generasi Melek Finansial" bertempat di Kantor OJK Provinsi Jawa Tengah, Kamis (21/8).
Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2025, indeks inklusi keuangan sebesar 80,51 persen dengan indeks literasi keuangan sebesar 66,46 persen. Data ini masih menunjukkan adanya gap antara indeks literasi dan inklusi keuangan. Hal ini mengindikasikan bahwa masyarakat yang memiliki atau memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan belum sepenuhnya memahami karakteristik, manfaat, dan risiko dari produk dan layanan jasa keuangan yang digunakan, demikian disampaikan Kepala OJK Provinsi Jawa Tengah Hidayat Prabowo dalam sambutannya ketika membuka kegiatan Puncak Bulan Literasi Keuangan 2025.
Lanjutnya, diperlukan terobosan dan inovasi dalam pelaksanaan edukasi keuangan yang dilakukan agar terjadi peningkatan tingkat literasi Keuangan di masyarakat.
Pada kegiatan tersebut dilaksanakan pemberian penghargaan bagi pemenang Investment Competition yang merupakan kompetisi pasar modal tingkat SMA/sederajat se-Jateng dan DIY sebagai salah satu program unggulan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi Jawa Tengah dan DIY tahun 2025.
Kompetisi tersebut merupakan hasil kerja sama antara Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah dan DIY, Biro Perekonomian Provinsi Jawa Tengah dan DIY, OJK Provinsi Jawa Tengah, serta Bursa Efek Indonesia Jawa Tengah dan DIY yang telah diselenggarakan sejak bulan Mei sampai dengan bulan Agustus 2025. Para peserta telah melalui berbagai tahapan seleksi yang ketat yang terdiri dari kompetisi stocklab dan kompetisi virtual trading hingga mencapai babak final yang dilaksanakan pada Kamis (21/8) yang menghadirkan 10 tim terbaik ke Semarang untuk mengikuti cerdas cermat pasar modal dan memperebutkan juara terbaik.
Kegiatan babak final Investment Competition diwarnai oleh antusiasme dan semangat yang tinggi para peserta dari berbagai kabupaten/kota yang hadir secara langsung di Kantor OJK Provinsi Jawa Tengah. Melalui kegiatan ini telah diperoleh tiga juara dari 10 finalis yang terdiri dari:
- Juara 1 diraih oleh Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Bantul;
- Juara 2 diraih oleh Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Salatiga; dan
- Juara 3 diraih oleh Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Pekalongan.
Hadir pula dalam rangkaian acara puncak bulan Inklusi keuangan tersebut Kepala Biro Perekonomian Provinsi Jawa Tengah Agus Prasutio.
Agus menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada OJK Provinsi Jawa Tengah yang telah menginisiasi kegiatan investment competition bagi siswa-siswi SMA/sederajat.
“Tentunya kompetisi ini hadir bukan sekadar lomba, melainkan juga gerakan edukasi untuk membekali adik-adik kita sejak dini tentang bagaimana cara mengelola keuangan dengan bijak, mengenal investasi yang sehat, menganalisis saham, membaca tren pasar dan menjauhi praktik keuangan yang merugikan. Melalui kegiatan ini saya berharap akan lahir generasi muda yang melek pasar modal, cerdas berinvestasi dan berintegritas. Saya percaya bahwa Indonesia Emas 2045 akan ada di tangan kita semua," kata Agus.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan dimaksud, dilaksanakan pula Talkshow Edukasi Keuangan menghadirkan Rektor Universitas Diponegoro Suharnomo dan Education Influencer Danang Giri Sadewa, serta diikuti lebih dari 300 peserta dari kalangan mahasiswa, pelajar, dan masyarakat umum secara luring dan peserta lainnya secara daring.
Suharnomo mengingatkan pentingnya investasi, baik secara finansial maupun dalam kemampuan diri. Pengelolaan keuangan harus dijalankan dengan bijak dengan terus meningkatkan literasi keuangan diri sendiri.
Sementara itu, Danang Giri Sadewa menekankan pentingnya perencanaan dan pengelolaan keuangan dengan baik agar tujuan keuangan dapat dicapai sesegera mungkin.
***
Informasi lebih lanjut
Kepala OJK Provinsi Jawa Tengah – Hidayat Prabowo
Telp. (024) 8600 3000