Tren Perbankan di Tahun 2023
- 17 Januari 2023
- Perbankan
- Online
Teaser
Latar belakang
- Pandemi COVID-19 dan perkembangan penggunaan teknologi informasi yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir telah mendorong perubahan pola perilaku dan preferensi masyarakat yang menuntut pelayanan ke arah digital. Hal tersebut secara tidak langsung mendorong terciptanya tren akselerasi transformasi digital sektor perbankan di tahun 2022, dimana bank secara masif mengoptimalkan penggunaan teknologi digital baik dalam produk maupun layanan bagi nasabah.
- Melihat perubahan pola perilaku masyarakat dalam pemanfaatan teknologi informasi di atas, tren transformasi digital dimungkinkan tetap berlanjut di tahun 2023. Proyeksi tren yang akan terjadi di tahun 2023 dimungkinkan tidak akan terlepas dari aspek digitalisasi antara lain berupa peningkatan adopsi teknologi digital, penerapan bank hybrid serta pemanfaatan big data dan customer experience. Namun demikian, masih terbuka kemungkinan muncul tren-tren lain bergantung pada beberapa faktor seperti kebutuhan nasabah, ketidakpastian ekonomi global dan situasi geolitik global.
- Adopsi teknologi digital dilakukan bank guna meningkatkan performa layanan dan bisnis bank antara lain dengan pemanfaatan open banking API, blockchain, internet of things, artificial intelligence, pembuatan super apps yang terintegrasi berbagai layanan di luar aplikasi bank, metaverse dan cloud computing. Penggunaan Open Banking API memungkinkan bank untuk berbagi data dengan penyedia layanan pihak ketiga seperti fintech sehingga dapat dimanfaatkan sebagai media efektif untuk menggaet nasabah pembiayaan baru secara lebih luas. Selanjutnya, penyediaan super apps akan meningkatkan kepuasan dan loyalitas nasabah karena berbagai layanan dan produk jasa keuangan dapat didapatkan dalam satu pintu. Potensi metaverse ke depan, McKinsey memproyeksikan bahwa metaverse akan tumbuh hingga $5 triliun pada tahun 2030 dan di tahun 2022 perusahaan modal ventura dan perusahaan ekuitas swasta telah menginvestasikan dana lebih dari $120 miliar[1]. Namun demikian, adopsi teknologi digital di perbankan dalam pelaksanaannya tetap perlu mengedepankan faktor keamanan data dan informasi serta mempertimbangkan kesesuaian dengan model bisnis bank maupun kecukupan permodalan yang dimiliki.
- Potensi tren berikutnya adalah implementasi bank hybridyang tetap akan berjalan pada tahun 2023. Meskipun perubahan pola perilaku masyarakat ke arah digital semakin masif, namun tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian segmen masyarakat masih memilih layanan konvensional karena faktor demografi, belum meratanya literasi digital dan kesiapan infrastruktur teknologi informasi terutama di remote area.
- Optimalisasi pemanfaatan big data dan customer experience juga dimungkinkan menjadi tren di tahun 2023 dengan mempertimbangkan concern bank yang semakin menempatkan perilaku nasabah sebagai inti dari model bisnis mereka untuk menciptakan kepuasan dan loyalitas nasabah. Bank dapat memberikan layanan yang lebih spesifik bagi tiap nasabah dengan memanfaatkan kumpulan riwayat data preferensi nasabah. Di sisi nasabah, hal ini memberikan manfaat berupa tingkat layanan yang semakin relevan dan terpersonalisasi serta mampu memprediksikan kebutuhan setiap nasabah di masa depan.
- Berdasarkan pada proyeksi beberapa tren di atas, perlu dilakukan diskusi dan pembahasan lebih mendalam untuk melihat potensi tren yang paling mungkin terjadi di sektor perbankan Indonesia, menggali potensi tren perbankan yang lain serta melihat kesiapan Industri Perbankan untuk mengantisipasi tren dimaksud di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global bersama narasumber ahli yang sekaligus merupakan praktisi di Industri Perbankan.
Objektif
- Memberikan pemahaman dan awareness kepada peserta mengenai proyeksi tren di sektor Perbankan yang akan terjadi pada tahun 2023.
- Memberikan pemahaman kepada peserta mengenai strategi yang akan dilakukan Industri Perbankan dalam mengantisipasi berbagai tren yang akan terjadi di sektor Perbankan.
- Meningkatkan kesiapan Industri Perbankan untuk mengantisipasi berbagai tren yang akan terjadi di sektor Perbankan.
Peserta
Pimpinan dan Pegawai OJK, Perwakilan Industri Jasa Keuangan, Akademisi dan Masyarakat Umum
Pembicara
-
Sunarso (Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk)
-
Batara Sianturi (Chief Executive Officer Citi Indonesia)
-
Hery Gunardi (Direktur Utama PT. Bank Syariah Indonesia, Tbk.)
-
Sasmaya Tuhuleley (President Director PT Bank Seabank Indonesia)