Bank Jateng siap melakukan take over kredit nelayan
terkait dengan pergantian alat tangkap ikan yang diizinkan pemerintah sebagai
bentuk pendampingan terhadap nelayan di Provinsi Jawa Tengah.
"Kami akan take over dari bank lain, tapi dengan
catatan dia (nelayan) mempunyai kinerja yang bagus dan agunannya masih bisa
'mengcover', serta secara teknis harus memenuhi persyaratan," kata
Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno di sela mendampingi kunjungan kerja
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Kabupaten Jepara, Kamis (19/1/2017).
Ia menyebutkan bahwa sejak adanya perpanjangan toleransi
waktu penerapan larangan penggunaan cantrang oleh Kementerian Kelautan dan
Perikanan mulai 3 Januari 2017 lalu, sudah ada beberapa nelayan yang mengajukan
pembiayaan untuk mengganti alat tangkap ikan.
"Kami akan proses dan teliti dulu satu persatu apakah
dia tergolong (kredit) macet atau tidak, karakternya bagaimana dan survei
hingga pencairan membutuhkan satu minggu, asal data-datanya lengkap,"
ujarnya.
Pria yang akrab disapa Nano itu menilai bahwa tiap
nelayan yang mempunyai kapasitas melaut itu akan bisa membayar pinjaman di
bank.
Menurut dia, yang menjadi perhatian Bank Jateng sebelum
melakukan "take over" kredit nelayan adalah tidak semua nelayan,
apalagi yang masuk nelayan berskala besar itu mempunyai karakter yang baik.
"Hal itu yang harus kami cermati, sejauh karakternya
baik ya kami punya kewajiban untuk membiayai itu dan dia mesti bayar,"
katanya.
*sumber: Antara