Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerja sama dengan
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah meluncurkan Program Jangkau,
Sinergi, dan Guideline atau JARING pada 11 Mei lalu di Takalar, Sulawesi
Selatan. Program JARING tersebut bertujuan menjawab kebutuhan stakeholders
terhadap informasi tentang database Kelautan dan Perikanan, skim pembiayaan,
pemetaan risiko bisnis dan dukungan regulasi dari otoritas terkait.
Sasaran utama program JARING adalah peningkatan
pertumbuhan pembiayaan di sektor Kelautan dan Perikanan (KP) dengan target
pertumbuhan pembiayaan lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. Target
pertumbuhan kredit ditetapkan minimal 50% dari tahun sebelumnya. Selain itu,
diharapkan program JARING dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap jasa
keuangan yang lebih luas, meningkatkan pemahaman Sektor Jasa Keuangan (SJK)
terhadap bisnis sektor KP lebih baik,
memperbaiki tingkat kesejahteraan nelayan dan pelaku usaha mikro dan kecil
(peningkatan income per kapita), menambah jumlah lapangan kerja serta
meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Dalam mewujudkan sasaran JARING, pada tahap awal terdapat
delapan bank pelopor pembiayaan pada sektor KP yang merupakan Bank Partner
Program JARING, yaitu PT Bank Negara
Indonesia (Persero), Tbk (BNI), PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero), Tbk
(BRI), PT Bank Mandiri (Persero),
Tbk, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk (BTPN), PT Bank Danamon Indonesia,
Tbk, PT Bank Permata, Tbk, PT Bank Bukopin, Tbk dan PT BPD Sulselbar. Selain
dari perbankan, komitmen meningkatkan pembiayaan untuk sektor KP juga diperoleh
dari Industri Keuangan Non Bank (IKNB) melalui Konsorsium Perusahaan
Pembiayaan, Asuransi Jiwa, Asuransi Umum dan Penjaminan.
Total pembiayaan ke delapan bank dan konsorsium IKNB
tersebut pada sektor KP pada Desember 2014 adalah Rp 10,8 triliun dengan
komitmen pertumbuhan pembiayaan ke sektor KP sampai dengan Desember 2015
sebesar Rp 7,2 triliun atau rata-rata pertumbuhan pembiayaan baru (gross)
sebesar 66,2 persen dari total pembiayaan Desember 2014.
Realisasi penyaluran kredit baru (gross) ke sektor KP
oleh Bank Partner sampai dengan akhir September 2015 telah mencapai Rp 4,41
triliun atau 82,09 persen dari target agregat delapan Bank Partner sebesar Rp
5,37 triliun. Beberapa bank yang telah mencapai dan melebihi target penyaluran
kredit gross adalah BRI, BTPN, dan BPD Sulselbar.
Selain kedelapan bank pelopor yang telah berkomitmen
untuk meningkatkan realisasi pembiayaan pada sektor KP pada 2015, saat ini
terdapat penambahan lima Bank Partner baru yang ikut bergabung dengan program
JARING 2015, yaitu PT BCA, Tbk, PT Bank Maybank Indonesia, Tbk, PT Bank CIMB
Niaga, PT Bank Sinarmas, Tbk dan PT BPD Jawa Timur, Tbk. Keikutsertaan beberapa
bank partner yang baru ini sejalan dengan target jangka menengah-panjang mulai
2016, antara lain memperluas pembiayaan ke seluruh sektor maritim, antara lain
mencakup jasa kelautan, transportasi laut, bangunan kelautan, dan industri
maritim.
Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan sejak
peluncuran Program JARING mencakup monitoring realisasi kredit baru Bank
Partner ke sektor kelautan dan perikanan, pertukaran informasi antara OJK, KKP
dan Bank Partner, pelaksanaan focus group discussion (FGD) di Jakarta pada awal
November 2015 mengenai strategi mitigasi risiko bisnis sektor kelautan dan
perikanan dalam upaya memetakan permasalahan dan solusi untuk memajukan sektor
kelautan dan perikanan, serta penyusunan Grand Design program JARING.
Selain melalui peningkatan pertumbuhan penyaluran
pembiayaan, JARING juga dilaksanakan melalui kegiatan untuk lebih membuka akses
keuangan di sektor kelautan dan perikanan melalui sinergi dengan Pelaku Jasa
Keuangan, khususnya di wilayah yang memiliki potensi sektor kelautan dan
perikanan. Otoritas Jasa Keuangan bersama Kementerian Keluatan dan Perikanan
akan menyelenggarakan kegiatan JARING 2015 di Dusun Sendang Biru, Kabupaten
Malang, Jawa Timur.
Sendang Biru dikenal sebagai salah satu wilayah penghasil
ikan tuna terbesar di Jawa Timur dan memiliki potensi menjadi penghasil ikan
tuna terbaik, dari sisi kuantitas dan kualitas. Tantangan dalam pengelolaan
potensi wilayah Sendang Biru saat ini adalah keterbatasan fasilitas coldstorage
yang didukung sumber daya listrik serta bahan bakar nelayan yang memadai serta
keterbatasan akses terhadap produk dan layanan Lembaga Jasa Keuangan yang dapat
mendorong pengembangan usaha.
Kegiatan program JARING di Desa Sendang Biru Malang
bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai potensi bisnis kelautan dan
perikanan, khususnya di Pantai Sendang Biru, Malang dan memperluas akses
masyarakat terhadap produk dan layanan dari lembaga jasa keuangan melalui
program LAKU PANDAI, peluncuran produk simpanan dari beberapa Bank Partner, dan
pengenalan produk asuransi nelayan dalam rangka mengembangkan bisnis kelautan
dan perikanan agar tumbuh dan berdaya saing.
Ruang Lingkup Kegiatan JARING di Desa Sendang
Biru Malang yaitu penyerahan Perjanjian Kredit Bank Partner kepada Debitur
Sektor KP, Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara KKP dengan OJK,
Peluncuran produk jaring Bank Partner, dan
Penyediaan Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif
(LAKU PANDAI) bagi Masyarakat Sendang Biru. Produk-produk yang disediakan dalam
program ini adalah tabungan dengan karakteristik Basic Saving Account (BSA)
yang dilaksanakan oleh BRI, BNI, Bank Mandiri, dan Bank Bukopin.