Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Industri Perbankan serta Industri Keuangan Non Bank (IKNB) terus memperluas program Jangkau, Sinergi, dan Guideline (JARING) untuk semakin meningkatkan pembiayaan ke sektor kelautan dan perikanan dengan menggelar acara kelanjutan program Jaring di Pantai Sendang Biru, Malang, Jawa Timur, Jumat (13/11).
Program JARING sebelumnya diresmikan Wapres Jusuf Kalla pada 11 Mei 2015 di Pantai Bodia Takalar, Sulawesi Selatan, yang bertujuan mendukung Program Nawacita dengan target utama meningkatkan kredit dan pembiayaan di sektor kelautan dan perikanan serta mendorong perluasan akses masyarakat di sektor kelautan dan perikanan ke layanan jasa keuangan.
Acara kegiatan Program Jaring dengan tema "Akselerasi Pembiayaan ke Sektor Kelautan dan Perikanan Melalui Perluasan Akses ke Lembaga Jasa Keuangan" ini dihadiri Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf, para Direksi Bank Partner Program Jaring, Direksi Perum Jamkrindo dan Direksi PT Jamkrida Jawa Timur, serta pejabat PLN.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad mengatakan perkembangan JARING berjalan sesuai rencana dengan berhasil mendorong pemahaman pelaku jasa keuangan terhadap bisnis di sektor kelautan dan perikanan sehingga kredit perbankan dan pembiayaan ke sektor ini terus meningkat.
Jumlah bank yang mengikuti Program Jaring sejak diluncurkan Mei lalu telah bertambah lima menjadi 13 bank. Ini pertanda positif terhadap berjalannya Program Jaring ke depan sesuai dengan cita-cita Pemerintah, katanya.
Pada tahap awal terdapat 8 (delapan) bank partner Program Jaring yaitu PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk (BNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk (BRI), PT Bank Mandiri (Persero), Tbk, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk (BTPN), PT Bank Danamon Indonesia, Tbk, PT Bank Permata, Tbk, PT Bank Bukopin, Tbk dan PT BPD Sulselbar.
Sedangkan lima bank yang menyusul menjadi bank partner Jaring adalah PT Bank Central Asia (BCA) Tbk, PT Bank Maybank Indonesia Tbk, PT Bank CIMB Niaga, PT Bank Sinarmas Tbk, dan PT BPD Jawa Timur Tbk. Selain dari perbankan, partner Program Jaring adalah industri keuangan non bank (IKNB) melalui Konsorsium Perusahaan Pembiayaan, Asuransi Jiwa, Asuransi Umum dan Penjaminan.
Realisasi penyaluran kredit baru (gross) ke sektor KP oleh Bank Partner sampai dengan akhir September 2015 telah mencapai Rp 4,41 triliun atau 82,09% dari target agregat 8 Bank Partner sebesar Rp 5,37 triliun. Beberapa bank yang telah mencapai dan melebihi target penyaluran kredit gross adalah BRI, BTPN, dan BPD Sulselbar. Pembiayaan untuk sektor KP dari Konsorsium Perusahaan Pembiayaan mencapai Rp 252 miliar sampai dengan Oktober 2015.
Dari awal tahun hingga November 2015, Jamkrindo sebagai penjamin KUR dan UMKM sektor kelautan dan perikanan telah merealisasikan penjaminan untuk kredit dengan total plafon Rp 81,96 miliar secara nasional.
Berdasarkan data OJK, hingga 30 September 2015, total kredit kelautan dan perikanan mencapai Rp 20,19 triliun atau tumbuh 12,40% (year-to-date sejak 1 Januari 2015) atau tumbuh 22,94% dibanding 30 September 2014 (yoy), pertumbuhan tersebut lebih tinggi dari pembiayaan di sektor maritim yang tumbuh 9,48% di 2015 (ytd). Pertumbuhan kredit kelautan dan perikanan telah melebihi laju kredit seluruh industri yang tumbuh 11,09% (yoy) hingga 30 September 2015.
Selain itu rasio Non-performing Loan (NPL/kredit bermasalah) sektor kelautan dan perikanan mengalami penurunan yang signifikan dalam 4 tahun terakhir menjadi sebesar 2,13% per 30 September 2015, juga lebih rendah dibandingkan dengan NPL seluruh industri yang mencapai 2,76%. Indikator penurunan NPL tersebut mencerminkan kinerja sektor yang semakin baik untuk menjawab tantangan persepsi kurang positif bahwa sektor kelautan dan perikanan memiliki risiko yang sangat tinggi.
Dalam rangka akselerasi akses keuangan bagi pelaku usaha sektor kelautan dan perikanan, dalam kegiatan di Sendangbiru terdapat 5 bank partner yang meluncurkan Kartu JARING secara perdana. Kartu JARING merupakan produk yang khusus diperuntukkan bagi masyarakat sektor kelautan dan perikanan. Kartu JARING diharapkan dapat mendukung tumbuh kembangnya budaya menabung dan mencatat transaksi pelaku usaha sektor dimaksud. Di masa yang akan datang, informasi nasabah serta volume dan nominal transaksi keuangan para pelaku usaha di seluruh TPI di wilayah Indonesia secara elektronis akan terekam melalui Kartu JARING.
Seluruh informasi tersebut akan memudahkan lembaga jasa keuangan untuk mengenali profil nasabah dan potensi bisnis calon debitur berdasarkan monitoring cashflow. Pada akhirnya Kartu JARING akan menjadi alat atau tools yang efektif membantu dan mempercepat proses pengambilan keputusan bisnis, antara lain persetujuan kredit bagi calon debitur, serta penetapan kebijakan manajemen risiko lembaga jasa keuangan karena didasarkan pada data dan informasi berbasis teknologi informasi yang real time, lengkap dan akurat.
Peluncuran Kartu JARING oleh BRI, BNI, Bank Mandiri, Bank Sinarmas dan Bank Jatim merupakan bukti nyata komitmen dan kesungguhan bank partner dalam mengembangkan dan menyediakan produk-produk inovatif yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat kelautan dan perikanan dalam melakukan kegiatan ekonominya.
Dalam kegiatan focus group discussion yang telah dilaksanakan di Jakarta pada 3 November 2015 dengan tema Peningkatan Akses Pembiayaan Sektor Jasa Keuangan Kepada Sektor Kelautan dan Perikanan, PT PLN berkomitmen menyediakan daya listrik di seluruh wilayah TPI untuk mendukung akselerasi pengembangan industri pendukung perikanan, antara lain coldstorage dan pabrik es yang sangat dibutuhkan nelayan.
Bank umum lain yang selanjutnya bergabung sebagai Bank Partner dan hadir dalam kegiatan di Sendangbiru adalah BCA, Bank Maybank Indonesia, CIMB Niaga, Bank Sinarmas dan Bank Jatim dengan total target pemberian kredit baru dari 5 bank tersebut pada 2015 minimal sebesar Rp 363 miliar. Keikutsertaan lima bank partner baru membuktikan bahwa sektor kelautan dan perikanan memiliki prospek yang baik serta memperkuat optimisme bahwa pelaksanaan Program JARING, melalui pelaksanaan FGD dan penerbitan Buku JARING, mampu mendorong akselerasi peningkatan kredit perbankan ke sektor kelautan dan perikanan sejalan dengan perluasan terhadap layanan dan produk jasa keuangan.
Seluruh kegiatan dan event dalam Program JARING dimaksudkan untuk memberikan manfaat terbaik yang pada hari ini diwujudkan dalam bentuk penyerahan perjanjian kredit oleh 10 bank partner dan pemberian bantuan kepada masyarakat.
Realisasi kredit baru diberikan oleh BRI, BNI, Bank Mandiri, Bank Permata, Bank Bukopin, BCA, Bank CIMB NIaga, Bank Maybank Indonesia, Bank Sinarmas dan Bank Jatim kepada debitur sektor kelautan dan perikanan. Total kredit yang disalurkan kepada debitur di Sendangbiru dan sekitarnya pada hari ini mencapai Rp 103,45 miliar yang disalurkan kepada debitur pelaku usaha penangkapan, budi daya dan pengolahan ikan, serta debitur pemasaran, perdagangan, dan ekspor. Penyaluran kredit tersebut di atas meliputi KUR dan non KUR. Dapat kami sampaikan pula bahwa khusus untuk KUR dan Kredit UMKM di wilayah Jawa Timur, Perum JAMKRINDO telah memberikan penjaminan kredit senilai Rp 5,64 miliar pada 2015 sedangkan PT Jamkrida Jawa Timur memberikan penjaminan kredit senilai Rp 175 juta pada 2015.
Bank partner dan lembaga penjaminan kredit juga telah berkolaborasi untuk memberikan bantuan kepada masyarakat Sendangbiru senilai Rp 417,5 juta melalui pemberian bantuan untuk renovasi TK Dharmawanita dan Poliklinik Desa Sendangbiru; penyediaan fasilitas pendidikan di SD dan SMP Nelayan serta Madrasah Tsanawiyah, dan penyerahan paket bantuan untuk warga lanjut usia di Desa Sendangbiru. Kementerian Kelautan dan Perikanan juga melakukan penyerahan bantuan alat pengolahan ikan kepada kelompok pengolah ikan di Sendangbiru dengan total nilai Rp 5,3 miliar.
Sebagai landasan yang memperkuat kerja sama antara Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan Otoritas Jasa Keuangan, dalam kesempatan di Sendangbiru ini dilaksanakan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara kedua lembaga dalam rangka pengembangan sektor kelautan dan perikanan melalui kerja sama dalam aspek kebijakan, penelitian dan pengembangan, pertukaran data dan informasi, sosialisasi/edukasi, peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM, dan aspek lainnya.
Kegiatan Program JARING akan berlanjut dengan berbagai kegiatan lainnya dalam rangka pelaksanaan Program JARING, antara lain:
1. Monitoring realisasi kredit baru Bank Partner ke sektor kelautan dan perikanan;
2. Penyusunan Grand Design Program JARING;
3. Pelaksanaan perjanjian kerja sama antara OJK dan KKP.