Nelayan Indonesia digelontor berbagai kemudahan pinjaman dalam program Jangkau, Sinergi, dan Guideline (Jaring) Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selama 2015, penyaluran kredit pada sektor kemaritiman mencapai Rp 97,8 triliun. Tahun ini perbankan nasional mengucurkan kredit Rp 52,7 triliun ke sektor kemaritiman dan Rp 10,7 triliun bagi sektor kelautan dan perikanan.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman D. Hadad di Demak, Jawa Tengah, Kamis (12/5), mengatakan dengan meningkatnya jumlah bank yang ikut dalam program Jaring, yang kini mencapai 16 bank, ditambah industri keuangan nonbank baik perusahaan pembiayaan maupun perusahaan asuransi, program itu akan berjalan lebih besar lagi termasuk gelontoran kredit pada nelayan dan bidang kemaritiman.
Selain pemberian kredit dari 16 bank, kata Muliaman, kredit usaha rakyat (KUR) Perum Jamkrindo mencapai Rp 115 triliun pada 2015. Bahkan, selama tahun ini hingga Maret, Jamkrindo sebagai penjamin KUR telah mengucurkan kredit sebesar Rp 10,2 trilun.
Dilansir mediaindonesia.com, Direktur Mikro Bank Rakyat Indonesia (BRI) Muhammad Irfan mengaku sudah cukup lama melayani berbagai kemudahan kredit kepada masyarakat atau yang bergerak pada usaha kecil menengah, termasuk nelayan dan petani yang kini masuk dalam program Jaring.
Setelah ada program Jaring OJK, ujar Irfan, BRI membiayai hingga Rp 4,2 triliun selama 2015 dari target Rp 2,5 triliun kepada 223 ribu UKM. Untuk tahun ini ditargetkan Rp 3,8 triliun dan bahkan hingga Maret telah tersalur kredit Rp 1,3 triliun bagi 42 ribu UKM.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, seusai meninjau program Jaring di Demak, mengatakan program Jaring yang dilakukan OJK diharapkan dapat bermanfaat bagi rakyat dan bisa meningkatkan kesejahteraan.
“Pemerintah dan sektor keuangan memang harus lebih bersinergi hingga dapat masuk ke rakyat, karena ini merupakan program mendasar untuk perekonomian rakyat,” kata Puan.