SP KOJK KALSEL - SJK PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TERJAGA STABIL UNTUK MENDUKUNG PERLUASAN AKSES KEUANGAN DAERAH.pdf
SP 05/KO.1901/OJK/VII/2024
SIARAN PERS
SEKTOR JASA KEUANGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TERJAGA STABIL UNTUK MENDUKUNG PERLUASAN AKSES KEUANGAN DAERAH
Banjarmasin, 23 Juli 2024. Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Kalimantan Selatan menilai sektor jasa keuangan posisi Mei 2024 terjaga stabil dan kontributif terhadap pertumbuhan daerah, didukung oleh pertumbuhan di sektor Perbankan, Industri Keuangan Non-Bank (IKNB), dan Pasar Modal.
Perekonomian di Kalimantan Selatan tumbuh positif pada triwulan I sebesar 4,96 persen sedikit di bawah Nasional yang mencapai 5,11 persen.
Perkembangan Industri Perbankan
Per Mei 2024 kondisi kinerja sektor perbankan regional Kalimantan tumbuh dengan intermediasi, likuiditas dan risiko kredit yang terjaga dalam threshold yang memadai.
Aset, Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Kredit perbankan regional Kalimantan secara yoy mengalami pertumbuhan positif, yaitu sebesar 11,18 persen, 9,28 persen dan 9,02 persen dengan Loan-to-Deposit Ratio (LDR) sebesar 72,86 persen dan Non-Performing Loan (NPL) Nett sebesar 0,97 persen.
Sektor perbankan di Kalimantan Selatan juga menunjukkan pertumbuhan positif. Aset perbankan tumbuh sebesar 11,49 persen (yoy). Kredit perbankan tumbuh meningkat 17,29 persen (yoy), utamanya ditopang oleh kredit konsumsi yang tumbuh sebesar 10,52 persen (yoy). Sementara itu, DPK tercatat tumbuh 10,36 persen (yoy) menjadi Rp85 triliun, utamanya didorong peningkatan deposito sebesar 14,13 persen yoy dan tabungan sebesar 9,34 persen yoy. Intermediasi perbankan cukup baik dengan LDR 79,15 persen serta profil risiko perbankan yang relatif masih terjaga dengan rasio NPL Nett 1,04 persen (rincian pertumbuhan aset, DPK, kredit dalam Tabel 1, dan rincian rasio LDR dan NPL dalam Tabel 2).
Tabel 2 LDR dan NPL Regional Kalimantan Per Mei 2024
Sementara itu, kinerja perbankan syariah tetap menunjukkan peningkatan dengan rincian Aset, DPK, Pembiayaan Provinsi Kalimantan Selatan secara yoy tumbuh 11,47 persen, 11,57 persen dan 20,52 persen, di mana Financing to Deposit Ratio (FDR) sebesar 88,73 persen dan Non-Performing Finance Nett sebesar 0,80 persen.
Perkembangan Industri Pasar Modal
Kinerja sektor Pasar Modal per Mei 2024 di wilayah Regional Kalimantan menunjukkan tren yang positif berdasarkan pertumbuhan nilai kepemilikan saham, nilai transaksi saham, dan Single Investor Identification (SID) secara berurutan sebesar 71,42 persen, 2,9 persen dan 18,04 persen.
Provinsi Kalimantan Selatan juga menunjukkan peningkatan nilai kepemilikan saham sebesar 54,07 persen dan jumlah SID meningkat sebesar 15,19 persen atau terdapat 22.281 investor baru dibandingkan dengan posisi Mei 2023, menjadi sebanyak 168.957 akun (rincian pertumbuhan Pasar Modal Regional Kalimantan Per Mei 2024 dalam Tabel 3).
Tabel 3 Pertumbuhan Pasar Modal Regional Kalimantan Per Mei 2024
Perkembangan Industri Keuangan Non-Bank
Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) atau fintech peer-to-peer lending menunjukkan kinerja yang positif. Nilai outstanding di Kalimantan Selatan per April 2024 sebesar Rp633 miliar, meningkat sebanyak 37,07 persen yoy, sedangkan outstanding secara nasional yaitu Rp62,7 triliun. Adapun TWP90 (ukuran tingkat wanprestasi atau kelalaian penyelesaian kewajiban yang tertera dalam perjanjian Pendanaan di atas 90 hari sejak tanggal jatuh tempo) di Kalimantan Selatan masih lebih rendah dari nasional, yaitu 1,90 persen. Sedangkan TWP90 secara nasional pada angka 2,79 persen. Sementara itu, jumlah rekening aktif penerima pinjaman sebanyak 199.732 entitas, naik sebesar 10, 32 persen. Akumulasi dana yang diberikan oleh pemberi pinjaman di Kalimantan Selatan sebanyak Rp298 miliar sedangkan akumulasi penyaluran pendanaan di Kalimantan Selatan sebanyak Rp7 triliun, Hal tersebut mengindikasikan bahwa dana yang berputar di Kalimantan Selatan melalui fintech peer-to-peer lending didominasi oleh dana dari luar Kalimantan Selatan.
Dari sisi Perusahaan Pembiayaan, total penyaluran pembiayaan per April 2024 sebesar Rp 12 triliun, dengan 3 kegiatan yang paling tinggi penyalurannya pada investasi (51,36 persen), multiguna (35,06 persen), dan modal kerja (9,19 persen) dengan NPF Kalimantan Selatan sebesar 1,62 persen, lebih rendah daripada angka NPF nasional yaitu 2,82 persen. Sedangkan menurut sektor ekonomi, pembiayaan pada sektor pertambangan dan penggalian masih mendominasi dengan proporsi sebesar 33,61 persen, diikuti oleh sektor perdagangan besar dan eceran sebesar 15,85 persen, dan Aktivitas Penyewaan sebesar 8,67 persen (rincian nominal penyaluran pembiayaan investasi pada 3 sektor ekonomi tertinggi pada Tabel 4).
Tabel 4 Tiga Sektor Ekonomi Tertinggi untuk Penyaluran Pembiayaan Investasi Per April 2024
Adapun penyaluran pembiayaan investasi tertinggi berada di Kota Banjarmasin (25,88 persen atau sebesar Rp1,59 triliun), Kabupaten Tanah Bumbu (21,82 persen atau sebesar Rp1,34 triliun), dan Kab. Tabalong (17,1 persen atau sebesar Rp1 triliun).
Edukasi dan Pelindungan Konsumen
OJK Provinsi Kalimantan Selatan berkomitmen untuk senantiasa menjaga kepercayaan konsumen terhadap industri jasa keuangan melalui kegiatan edukasi dan pelayanan konsumen.
OJK Provinsi Kalimantan Selatan telah melaksanakan kegiatan edukasi sebanyak 42 kegiatan dan telah menjangkau 4.396 orang sejak Januari s.d. Juni 2024. Peserta kegiatan edukasi berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari pelajar, santri, mahasiswa, UMKM ibu rumah tangga, serta masyarakat umum.
Sejak Januari s.d. Juni 2024, total penerimaan layanan konsumen yaitu sebanyak 319 layanan. Jumlah tersebut terdiri dari 160 layanan diterima secara langsung di kantor OJK Provinsi Kalimantan Selatan dan 159 layanan melalui Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK). Secara umum, layanan konsumen tersebut meliputi permintaan informasi, pertanyaan, maupun konsultasi pengaduan dari konsumen mengenai pencatatan SLIK, perilaku petugas penagihan, fraud eksternal berupa penipuan, pembobolan rekening, dan skimming (pencurian indentitas).
Sementara itu, sejak Januari s.d. Juni 2024, OJK Provinsi Kalimantan Selatan telah menerima sebanyak 5.160 permintaan SLIK (rincian permintaan SLIK periode Januari s.d. Juni 2024 pada Grafik 1). Peningkatan permintaan bulan Mei disebabkan oleh kebijakan beberapa perusahaan yang meminta dokumen SLIK sebagai salah satu syarat perpanjangan kontrak kerja.
Grafik 1 Permintaan SLIK Periode Januari s.d. Juni 2024
Perluasan Akses Keuangan Melalui Program Kerja TPAKD
Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di Provinsi Kalimantan Selatan telah terbentuk di seluruh Kab/Kota sejak tahun 2023, sehingga mulai tahun 2024 seluruh TPAKD aktif melaksanakan program kerja. Posisi Juni 2024, TPAKD telah melaksanakan sebanyak 24 kegiatan edukasi. Adapun penyaluran kredit baru sebanyak 189 debitur dengan plafon sebesar Rp3,99 miliar. Kemudian, terdapat pembukaan rekening Simpanan Pelajar (SimPel) baru kepada 10.154 pelajar dan penyaluran Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) sebanyak 1.730 hektar area pertanian.
OJK Provinsi Kalimantan Selatan senantiasa bersinergi dengan pemerintah dan para pemangku kepentingan di daerah, serta OJK optimis sektor jasa keuangan di Provinsi Kalimantan Selatan stabil untuk mendukung perekonomian daerah.
***
Informasi lebih lanjut:
Kepala OJK Provinsi Kalimantan Selatan - Agus Maiyo
Telp. (0511) 7903990
Right Menu Subsite