SP KOJK Sulteng Sektor Jasa Keuangan di Sulawesi Tengah Terjaga Stabil.pdf
SP 6/KOPL/OJK/VI/2024
SIARAN PERS
SEKTOR JASA KEUANGAN DI SULAWESI TENGAH TERJAGA STABIL
Palu, 25 Juni 2024. Otoritas Jasa Keuangan Sulawesi Tengah (KOJK Sulteng) menilai kondisi Industri Jasa Keuangan (IJK) di wilayah Sulawesi Tengah sampai April 2024 tetap terjaga stabil dengan kinerja yang positif, likuiditas yang memadai dan profil risiko yang terjaga.
Perkembangan industri perbankan, industri keuangan non-bank dan pasar modal di Sulawesi Tengah pada April 2024 tumbuh positif seiring kegiatan edukasi dan inklusi keuangan serta pelindungan konsumen yang dilakukan secara berkelanjutan.
Perkembangan Sektor Perbankan
Pada posisi April 2024, seluruh indikator perbankan mengalami pertumbuhan positif double digit secara year-on-year dengan posisi aset perbankan tercatat sebesar Rp69,26 triliun (15,36 persen yoy), penyaluran kredit sebesar Rp52,44 triliun (18,43 persen yoy, dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga sebesar Rp34,55 triliun (12,91 persen yoy). Kinerja intermediasi perbankan terjaga pada level yang tinggi dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) 151,22 persen dan tingkat rasio kredit bermasalah terkendali pada level aman dengan non-performing loan 1,79 persen.
Kinerja perbankan syariah juga mengalami peningkatan, nilai aset tercatat sebesar Rp3,14 triliun (15,44 persen yoy), pembiayaan syariah masih menunjukkan tren positif tumbuh sebesar 15,70 persen yoy menjadi Rp2,80 triliun dan penghimpunan dana pihak ketiga tumbuh sebesar 25,45 persen yoy menjadi Rp2,07 triliun.
Komitmen perbankan untuk terus mendorong UMKM diwujudkan dalam peningkatan penyaluran kredit kepada UMKM, pada April 2024 posisi penyaluran kredit kepada UMKM sebesar Rp16,62 triliun atau tumbuh 15,98 persen yoy dengan kualitas NPL yang masih terjaga sebesar 3,10 persen atau masih di bawah threshold 5 persen.
Perkembangan Sektor Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)
Perkembangan IKNB di Sulawesi Tengah posisi April 2024 juga menunjukkan kinerja positif. Kinerja Perusahaan Pembiayaan di Sulawesi Tengah tumbuh positif dengan penyaluran pembiayaan sebesar Rp6,39 triliun meningkat 9,98 persen yoy dengan Non-Performing Financing yang masih terjaga di angka 2,01 persen.
Dari sisi pembiayaan peer-to-peer lending, outstanding pinjaman tercatat sebesar Rp351,86 miliar meningkat 34,06 persen yoy dengan jumlah rekening penerima aktif sebanyak 108.545 rekening dengan TWP 90 berada pada angka 1,36 persen.
Sektor dana pensiun juga menunjukan pertumbuhan positif, tercermin dari total aset tumbuh 6,15 persen yoy menjadi Rp99,03 miliar dan total investasi meningkat 5,67 persen menjadi Rp96,13 miliar.
Perkembangan Sektor Pasar Modal
Di sektor Pasar Modal, pertumbuhan investor di Sulawesi Tengah juga terus meningkat, tercatat pada April 2024 ini terdapat 113.066 rekening investasi dengan pertumbuhan yoy mencapai 50,14 persen. Adapun untuk share terbesar masih didominasi rekening reksadana sebanyak 84.797 rekening atau 75,00 persen dari keseluruhan rekening investasi di Sulawesi Tengah.
Perkembangan Edukasi dan Pelindungan Konsumen
Sebagai perwujudan komitmen peningkatan literasi keuangan, OJK senantiasa melaksanakan kegiatan edukasi keuangan secara rutin, di mana sejak awal Tahun 2024 ini KOJK Sulteng telah melaksanakan 31 kegiatan edukasi dengan peserta kurang lebih sebanyak 4.494 orang yang terdiri dari berbagai kalangan mulai dari petani, nelayan, ibu rumah tangga, hingga pelajar.
Untuk mendorong akselerasi peningkatan literasi keuangan, OJK juga telah menyelenggarakan training of trainers kepada 19 (sembilan belas) Putra Putri Budaya Provinsi Sulawesi Tengah agar dapat menjadi duta literasi OJK yang lebih akrab disebut dengan Sobat SIKAPI. Dengan adanya Sobat SIKAPI, masyarakat tentu akan lebih mudah mendapatkan edukasi keuangan sehingga pemahaman dan awareness masyarakat terhadap produk dan layanan jasa keuangan baik yang legal maupun diduga ilegal dapat ditingkatkan.
Dari sisi layanan konsumen, per 31 Mei 2024, KOJK Sulteng menerima 371 layanan konsumen yang terdiri dari 53 layanan pengaduan, 308 pemberian informasi, dan 10 penerimaan informasi. Dari total layanan konsumen tersebut sebanyak 186 layanan terkait perbankan, 147 layanan terkait perusahaan pembiayaan, 12 layanan terkait asuransi, 2 layanan terkait pergadaian, 10 layanan terkait fintech, dan 14 layanan terkait dengan lembaga jasa keuangan yang tidak berada di bawah pengaturan dan pengawasan OJK. Selain itu, KOJK Sulteng juga melayani permohonan Informasi Debitur melalui SLIK sebanyak 2.998 permohonan.
Sepanjang Tahun 2024, Sekretariat Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI) di Jakarta telah menerima 366 aduan terkait investasi ilegal dan 7.194 aduan terkait pinjaman online ilegal yang telah ditindaklanjuti dengan menghentikan 148 entitas yang melakukan pengelolaan investasi ilegal dan 1.591 entitas yang menawarkan pinjaman online ilegal.
Di Wilayah Sulawesi Tengah, OJK telah mendapatkan adanya laporan dari masyarakat terkait aplikasi yang tidak memiliki izin usaha dari OJK yang menawarkan komisi kepada membernya yang telah melaksanakan tugas-tugas yang diberikan dimana aplikasi tersebut mencatut logo OJK sehingga hal tersebut dapat menyesatkan masyarakat.
OJK terus mengimbau kepada masyarakat agar jangan pernah tergiur dengan tawaran pekerjaan paruh waktu, penawaran pinjaman dari pinjaman online ilegal maupun investasi yang tidak logis, selalu cek legalitas entitas yang menyampaikan penawaran dengan menghubungi langsung layanan konsumen OJK melalui telepon: 157, whatsapp: 081-157-157-157 atau email: konsumen@ojk.go.id.
OJK juga telah meluncurkan Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) yang dapat diakses melalui tautan www.kontak157.ojk.go.id. Selain memanfaatkan APPK, masyarakat dapat terus mengikuti perkembangan sektor jasa keuangan dengan mem-follow Instagram OJK di @ojkindonesia dan Instagram kontak 157 di @Kontak157 untuk memperoleh beragam edukasi keuangan.
***
Informasi lebih lanjut:
Kepala OJK Provinsi Sulawesi Tengah - Triyono Raharjo
Telp. (0451) 428787
Right Menu Subsite