SP-15/KO.13/2025
SIARAN PERS
SEKTOR JASA KEUANGAN DI JAWA TENGAH STABIL DAN TERJAGA
Semarang, 29 Agustus 2025. Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Jawa Tengah menilai kondisi sektor jasa keuangan di Provinsi Jawa Tengah per Juni 2025 dalam kondisi stabil didukung dengan likuiditas yang memadai dan tingkat risiko yang terjaga.
Perkembangan Perbankan di Jawa Tengah per Juni 2025
| 
|
|
Aset perbankan di Jawa Tengah tumbuh sebesar 1,69 persen (yoy) atau menjadi sebesar Rp591,02 triliun yang diikuti perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) mengalami kenaikan 1,67 persen (yoy) menjadi sebesar Rp468,90 triliun dan kredit yang disalurkan naik sebesar 1,80 persen (yoy) menjadi sebesar Rp421,88 triliun.
Perkembangan Kinerja Bank Umum di Jawa Tengah per Juni 2025
| 
|
|
Begitu pula dengan Aset Bank Umum di Jawa Tengah tumbuh sebesar 1,60 persen (yoy) atau menjadi sebesar Rp539,45 triliun diikuti dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Umum di Jawa Tengah tercatat tumbuh sebesar Rp429,01 triliun atau naik 1,53 persen (yoy) dan total Kredit Bank Umum di Jawa Tengah mencapai Rp383,30 triliun naik sebesar 1,76 persen (yoy).
NPL gross Bank Umum di Jawa Tengah turun dari bulan sebelumnya menjadi sebesar Rp18,03 triliun atau 4,70 persen yang didukung oleh perbaikan kinerja bank umum Jawa Tengah di sektor perdagangan besar dan eceran dengan penurunan NPL sebesar -0,36 persen (yoy). Kinerja intermediasi Bank Umum di Jawa Tengah terjaga dengan total Loan to Deposit Ratio (LDR) 89,34 persen sehingga bank umum di Jawa Tengah masih mampu menyalurkan kredit dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Untuk menjaga tingkat NPL, OJK terus melakukan pengawasan secara intensif kepada bank dan memerintahkan bank untuk membentuk Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) yang memadai sesuai ketentuan yang berlaku.
Perkembangan Kinerja BPR/S di Jawa Tengah per Juni 2025
| 
|
|
Perkembangan BPR/S di Jawa Tengah juga mencatatkan kinerja yang positif dengan pertumbuhan aset sebesar 2,60 persen (yoy) yang diikuti dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) BPR/S di Jawa Tengah yang tercatat tumbuh sebesar 3,24 persen (yoy) sebesar Rp39,89 triliun dengan total Kredit BPR/S di Jawa Tengah mencapai Rp38,58 triliun naik 2,23 persen (yoy).
Perkembangan Kinerja Perbankan Syariah di Jawa Tengah per Juni 2025
| 
|
|
Kinerja Perbankan Syariah di Jawa Tengah juga mencatatkan pertumbuhan yang positif dilihat dari pertumbuhan aset sebesar 9,82 persen (yoy) yang diikuti dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tumbuh sebesar 9,19 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp37,68 triliun. Adapun pembiayaan yang disalurkan tumbuh sebesar 11,84 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp34,41 triliun dengan rasio NPF sebesar 5,11 persen.
Perkembangan Kinerja Industri Jasa Keuangan – Industri Keuangan Non-Bank (IKNB), data per Juni 2025
Pada sektor IKNB, per Agustus 2025, Perusahaan Pembiayaan di Jawa Tengah mencatatkan nilai piutang pembiayaan tumbuh sebesar 2,10 persen (yoy) mencapai Rp33,39 triliun dengan NPF sebesar 3,16 persen. Sementara itu, modal ventura di Jawa Tengah mengalami kenaikan penyaluran sebesar 3,13 persen yoy dengan total nominal sebesar Rp1,09 triliun. Sedangkan aset Dana Pensiun di Jawa Tengah tercatat tumbuh sebesar 0,68 persen (yoy) mencapai Rp6,81 triliun, sejalan dengan tingginya tingkat angkatan kerja di Jawa Tengah.
Kemudian dari Fintech Peer to Peer (P2P) Lending mencatatkan penyaluran kredit yang tumbuh sebesar 30,42 persen (yoy) mencapai Rp6,87 triliun dengan tingkat wanprestasi (TWP 90) sebesar 3,52 persen. Hal ini didukung oleh kemudahan masyarakat dalam mengakses pendanaan dari Fintech Peer to Peer (P2P) Lending.
Sementara itu, Perusahaan Penjaminan di Jawa Tengah posisi bulan Juni 2025 mencatatkan peningkatan aset sebesar 32,47 persen (yoy) menjadi sebesar Rp648,00 miliar dengan pinjaman yang disalurkan sebear Rp2,29 triliun atau turun sebesar -44,30 persen (yoy).
Selanjutnya pada sektor Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Posisi Triwulan I 2025 mencatatkan jumlah entitas di Jawa Tengah sebanyak 102 entitas, dengan jumlah pinjaman yang diberikan sebesar Rp568,00 milliar atau tumbuh sebesar 23,37 persen (yoy). Adapun Jumlah Aset LKM di Jawa Tengah sebesar Rp702 milliar dengan tumbuh sebesar 1,28 persen (yoy).
Perkembangan Kinerja Industri Jasa Keuangan - Sektor Pasar Modal, data per Juni 2025
| 
|
|
Transaksi Pasar Modal di Jawa Tengah didominasi oleh investor individu dengan jumlah SID Reksadana mencapai 1.654.542 investor pada Juni 2025 meningkat 12,70 persen (yoy) dengan total nilai transaksi Rp14,86 triliun. Sementara itu jumlah SID saham sebesar 850.366 investor yang meningkat sebesar 24,80 persen (yoy) dan SID SBN sebesar 106.028 investor dan meningkat sebesar 17,10 persen (yoy).
Perkembangan Edukasi dan Pelindungan Konsumen
Sampai dengan 31 Juli 2025, OJK telah menerima pengaduan di Provinsi Jawa Tengah melalui Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) sebanyak 1.819 pengaduan. Berdasarkan jenis aduan terbanyak adalah sektor Perbankan sebanyak 1.078 pengaduan, Fintech Legal sebanyak 360 pengaduan, Pembiayaan sebanyak 284 pengaduan, Asuransi sebanyak 39 pengaduan, LJK lainnya sebanyak 44 pengaduan dan Non LJK 14 pengaduan.
Untuk menurunkan jumlah pengaduan, OJK terus melaksanakan kegiatan edukasi di Provinsi Jawa Tengah secara masif kepada masyarakat, sampai dengan 31 Juli 2025 telah dilaksanakan sebanyak 205 kegiatan edukasi kepada masyarakat termasuk petani, pelajar dan pelaku UMKM dengan diikuti oleh sebanyak 40.544 orang sebagai peserta.
***
Informasi lebih lanjut
Kepala OJK Provinsi Jawa Tengah – Hidayat Prabowo
Telp. (024) 8600 3000