SP-08/KO.05/2025
SIARAN PERS MEDIA BRIEFING
Memperkuat Pilar Nusantara: Sinergi Jawa Timur dalam Menjaga Stabilitas, Menavigasi Tantangan, dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan
Surabaya, 14 Mei 2025. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan termasuk dengan media massa dalam mendukung pelaksanaan tugas dan peran OJK dalam mengawasi industri jasa keuangan dan melindungi konsumen.
Untuk mendukung upaya tersebut, OJK Provinsi Jawa Timur berkolaborasi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jatim, Kantor Perwakilan LPS II dan Kantor Perwakilan Kementerian Keuangan Jawa Timur menggelar kegiatan media briefing dengan tema “Memperkuat Pilar Nusantara melalui Sinergi Jawa Timur dalam Menjaga Stabilitas, Menavigasi Tantangan, dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan" yang bertempat di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur pada tanggal 14 Mei 2025.
Kepala OJK Provinsi Jawa Timur, Yunita Linda Sari, menyampaikan bahwa sinergi antara OJK, pemerintah daerah, industri jasa keuangan, media massa dan masyarakat menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan ekonomi global dan nasional.
Kegiatan tersebut diawali dengan pemaparan oleh Yunita Linda Sari dari OJK Jatim, dilanjutkan pemaparan oleh Ibrahim selaku Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jatim, Bambang S. Hidayat selaku Kepala Kantor Perwakilan LPS II dan Dudung Rudi Hendratna selaku Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Jawa Timur (KaKanwil DJKN Jawa Timur).
Kinerja Sektor Jasa Keuangan Jawa Timur
Sampai dengan Maret 2025, kinerja sektor perbankan Jawa Timur menunjukkan pertumbuhan yang solid dengan peningkatan kredit sebesar 6,37 persen secara year on year (yoy) mencapai Rp609 triliun dan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 2,94 persen yoy menjadi Rp793 triliun. Stabilitas perbankan juga tercermin dari rasio Non-Performing Loan (NPL) yang termitigasi 3,29 persen dan Capital Adequacy Ratio (CAR) yang kuat sebesar 30,43 persen. Rasio likuiditas perbankan juga tetap terjaga dengan AL/DPK sebesar 11,16 persen (threshold 10 persen) dan AL/NCD sebesar 52,62 persen (threshold 50 persen), menunjukkan ketahanan sektor perbankan terhadap risiko likuiditas.
“Secara umum kinerja intermediasi perbankan terus melanjutkan tren pertumbuhan, baik penghimpunan DPK maupun penyaluran kredit. Perbankan Jawa Timur memiliki permodalan yang kuat dengan risiko kredit terkendali"
Kinerja Pasar Modal semakin berkembang, tercermin dari pertumbuhan jumlah Emiten, total penghimpunan dana melalui IPO, jumlah Penerbit SCF, dan total penghimpunan dana melalui SCF. Pasca pandemi Covid-19, pertumbuhan Emiten dari Jawa Timur sangat menggembirakan. Jumlah Emiten bertambah dari 38 perusahaan/emiten pada tahun 2019 menjadi 58 Perusahaan per Maret 2025.
OJK di Jawa Timur senantiasa berupaya meningkatkan pengembangan Pasar Modal melalui kolaborasi dengan Bursa Efek Indonesia dan Pelaku Usaha Jasa Keuangan Pasar Modal dengan melakukan edukasi pengembangan perusahaan yang potensial untuk melakukan IPO, pengenalan alternatif pendanaan melalui SCF, serta pengenalan investasi dan waspada investasi bagi para investor pemula, sehingga menjadikan provinsi terbanyak ketiga secara Nasional untuk total investor dengan total Single Investor Identification (SID) sebesar 1,8 juta.
Kinerja Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP), Kepercayaan masyarakat untuk menggunakan produk asuransi semakin meningkat, premi asuransi tumbuh sebesar 1,19 persen secara yoy menjadi 20,83 triliun pada triwulan IV-2024 dengan komposisi premi asuransi jiwa sebanyak Rp15,89 triliun (share 76,31 persen) dan premi asuransi umum sebanyak Rp4,93 triliun (share 23,69 persen).
Untuk industri Dana Pensiun, di Jawa Timur terdapat 10 Dana Pensiun dengan total aset neto per Maret 2025 sebesar Rp4,36 triliun. Sedangkan untuk industri penjaminan, terdapat 1 KP perusahaan penjaminan dengan total outstanding penjaminan per Maret 2025 sebesar 8,13 triliun.
“Kondisi Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) menunjukkan tren positif yang ditunjukkan dengan pertumbuhan pembiayaan, outstanding Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI), pembiayaan pergadaian swasta dan Lembaga Keuangan Mikro (LKM/S), serta penyertaan/pembiayaan perusahaan modal ventura"
Sampai dengan Maret 2025 total pembiayaan yang disalurkan oleh Perusahaan Pembiayaan tumbuh 6,11 persen yoy menjadi sebesar Rp47,32 triliun, sedangkan untuk outstanding pembiayaan LPBBTI menjadi sebesar Rp10,03 triliun atau tumbuh 27,66 persen yoy. Non-Performing Financing (NPF) Gross perusahaan pembiayaan dan tingkat wan prestasi 90 hari untuk LPBBTI masih terjaga yaitu sebesar 2,92 persen dan 2,98 persen.
Penyaluran pembiayaan modal ventura dan gadai yang tumbuh masing-masing sebesar 16,56 persen dan 55,03 persen secara yoy per Maret 2025. Sementara itu, pembiayaan oleh LKM/S tumbuh 6,42 persen yoy per Desember 2024.
Program Literasi dan Inklusi Keuangan serta Pengembangan Ekonomi Daerah
OJK Jawa Timur juga aktif dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan melalui program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN), yang telah menjangkau lebih dari 288.000 peserta. Selain itu, program inklusi seperti Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR) dan Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) berhasil meningkatkan akses keuangan masyarakat, dengan total simpanan mencapai Rp4,66 triliun dalam 8.77 juta rekening. Program Desa Ekosistem Keuangan Inklusif (Desa EKI) juga diimplementasikan di berbagai wilayah untuk mendorong kemandirian ekonomi berbasis komunitas.
Sinergi Jawa Timur dalam Menjaga Stabilitas dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
“OJK Jawa Timur berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan, fokus OJK adalah memastikan stabilitas sistem keuangan, meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, serta mendorong inovasi di sektor jasa keuangan guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Melalui penguatan sinergi, inovasi, dan regulasi yang adaptif, OJK Jawa Timur optimis dapat berkontribusi signifikan dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan," kata Yunita.
Informasi lebih lanjut:
Kepala OJK Provinsi Jawa Timur, Yunita Linda Sari
Telp. (031) 992 10100