Secara umum Laporan Tahunan Perbankan 2015 memuat berbagai informasi tentang pelaksanaan tugas Otoritas Jasa Keuangan (OJK) disektor perbankan yaitu meliputi kinerja perbankan, profil risiko perbankan, kebijakan dan pengaturan, tata kelola dan tindak lanjut pengembangan pengawasan, serta pengawasan terintegrasi perbankan selama 2015.
Selain itu, laporan ini juga memuat informasi mengenai kelembagaan perbankan dan penegakan hukum di sektor perbankan, serta kerjasama domestik dan internasional yang telah dilakukan oleh OJK pada sektor perbankan selama 2015.
Dalam laporan ini juga ditampilkan isu-isu internasional terkait dengan operasional perbankan, seperti Financial Sector Assesment Program (FSAP), Foreign Account Tax Compliant Act (FATCA), dan isu terkait Anti Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme (Anti Money Laundering and Countering Financing Terrorism).
Pada akhir laporan, diberikan pula informasi mengenai outlook dan arah kebijakan perbankan tahun 2016, perkembangan struktur bank umum, koordinasi dengan lembaga terkait, kerangka dan perkembangan implementasi strategi financial inclusion di Indonesia, serta pelaksanaan edukasi dan kebijakan perlindungan konsumen selama 2015.
Selama 2015, meskipun terjadi tekanan dari pasar keuangan emerging markets, industri perbankan nasional masih menunjukkan trend pertumbuhan yang baik dan tetap solid terlihat dari ketahanan industri perbankan yang tetap kuat dengan risiko kredit, likuiditas dan pasar yang cukup terjaga.
Hal ini tercermin dari meningkatnya peran intermediasi dengan baik pada bank umum konvensional (BUK) maupun bank umum syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS), terdapat peningkatan aset, kredit, dan DPK pada BUK masing-masing sebesar 9,53% (yoy), 10,86% (yoy), dan 7,56% (yoy) serta pada BUS dan UUS masing-masing sebesar 8,78% (yoy), 6,86% (yoy), dan 6,11% (yoy). Sementara itu, untuk kinerja keuangan industri BPR secara nasional, peningkatan total aset, kredit, dan DPK pada BPR masing-masing sebesar 10,82% (yoy), 9,12% (yoy) dan 11,89% (yoy).
Dengan pertumbuhan dan kinerja sektor perbankan pada 2015, diharapkan sektor perbankan dalam menghadapi tantangan di 2016 dapat terus meningkatkan kinerjanya menjadi lebih sehat, kokoh, dan efisien, antara lain melalui percepatan fungsi intermediasi dan penyaluran dana masyarakat dalam mendukung pembangunan, serta peningkatan akses perbankan ke daerah dalam rangka peningkatan sektor keuangan yang inklusif.