Sign In

Program Transformasi BPD: Menjadi Bank yang Kompetitif, Kuat, dan Kontributif bagi Pembangunan Daerah

 Program Transformasi BPD: Menjadi Bank yang Kompetitif, Kuat, dan Kontributif bagi Pembangunan Daerah

May 25 2015
Jumlah Download : 72
   

 

Bank Pembangunan Daerah (BPD) perlu bertransformasi karena terdapat beberapa permasalahan mendasar yang perlu dibenahi secara struktural yakni:

  1. Kontribusinya terhadap pembangunan daerah masih rendah yang tercermin dari relatif kecilnya pangsa kredit produktif yakni baru mencapai 26%.
  2. Tata kelola, sumberdaya manusia, manajemen risiko dan infrastruktur yang belum memadai yang memicu peningkatan kredit bermasalah segmen produktif.
  3. Daya saing BPD masih rendah karena produk dan mutu pelayanan belum memadai.
BPD perlu bertransformasi untuk membenahi kelemahan struktural tersebut dan memperkuat fondasi organisasi agar mampu tumbuh dan bersaing sehingga lebih berperan dalam perekonomian daerah ke depan. Maka dari itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (ASBANDA) telah menyusun kerangka Program Transformasi BPD yang holistik dan seimbang antara aspek bisnis, risiko, dan pendukung (pondasi).

Visi Program Transformasi BPD adalah menjadi bank yang berdaya saing tinggi dan kuat, serta berkontribusi signifikan bagi pertumbuhan dan pemerataan ekonomi daerah yang berkelanjutan. Melalui Program Transformasi dimaksud, diharapkan BPD akan menjadi pemimpin di daerahnya dan sebagai grup bank terbesar, terbaik, dan terkuat di industri perbankan nasional.
 Terdapat tiga sasaran dari program Transformasi BPD tersebut yakni:

(i) meningkatnyadaya saing (kompetitif);
(ii) menguatnya ketahanan kelembagaan dan;
(iii) meningkatnya kontribusi terhadap pembangunan daerah.

Untuk mencapai ketiga sasaran tersebut, terdapat enam strategi yang akan ditempuh untuk meningkatkan efektivitas proses bisnis dan risiko yakni mencakup:

(i) Pengembangan Produk;
(ii) Pengelolaan Layanan;
(iii) Pengembangan Pemasaran;
(iv) Pengelolaan Jaringan;
(v) Pengelolaan Portofolio; dan
(vi) Penguatan Likuiditas dan Permodalan.

Keenam strategi tersebut akan dikembangkan, dikoordinasikan dan disinergikan oleh Strategic Group BPD. Sehingga, tercipta efisiensi dan efektivitas pengelolaan bisnis dan risiko baik di level Grup, maupun di masing-masing BPD. Dengan pembentukan Strategic Group BPD masing-masing BPD tetap independen, namun bersinergi dalam pengembangan dan platform(system) operasi bisnisnya.

Proses bisnis tersebut di atas akan didukung dengan penguatan fondasi (enabler) organisasi yakni:

(i) Pengelolaan organisasi, sumber daya manusia dan kultur;
(ii) Pengelolaan teknologi dan insfrastruktur;
(iii) Pengembangan dan standarisasi pedoman operasional (SOP); dan
(iv) Penguatan  corporate governance, manajemen risiko, dan compliance.

Implementasi Program Transformasi BPD dibagi ke dalam tiga fase yakni sebagai berikut:

Fase I. Tahap Pembangunan Fondasi (Foundation Building)
. Sasarannya adalah membangun proses pendukung (Governance, Risk & Compliance) dan permodalan yang kuat, disertai kualitas SDM, budaya kerja, dan sistem informasi yang handal melalui sinergi Grup BPDsebagai dasar bagi pertumbuhan di Fase II.

Fase II. Percepatan Pertumbuhan (Growth Accelerat
ion). Sasarannya adalah bertumbuh lebih cepat dengan memperkuat proses bisnis inti, memasuki segmen kredit komersial, memperkuat pinjaman sindikasi, dan intensifikasi sinergi Grup BPD serta pemantapan corporate culture.

Fase III. Pemimpin Pasar (Market Leadership)
. Sasarannya adalah membangun posisi sebagai pemimpin pasar dengan kapabilitas inti dan pendukung yang disegani melalui transformasi Grup BPD (Holdingsehingga BPD berkontribusi signifikan bagi perekonomian daerah.

Artikel Lain

Otoritas Jasa Keuangan

Gedung Soemitro Djojohadikusumo
Jalan Lapangan Banteng Timur 2-4 Jakarta 10710 Indonesia

Hubungi Kami

(021) 2960 0000
157
humas@ojk.go.id
081 157 157 157

Artikel GPR

Copyright Otoritas Jasa Keuangan 2024 | Peta Situs | Syarat dan Kondisi